Jumat, 01 Januari 2021

Pakan Murah Ternak Ayam

Pakan Murah Ternak Ayam

Belajar Berwirausaha

System ternak terintegrasi, antara ayam joper dengan maggot BSF tanpa bau, menggunakan pakan limbah tempe untuk keduanya.


Tips sukses pakan alternatif ayam  dengan limbah tempe ini sudah saya buktikan dan masih berjalan sampai sekarang pada ternak ayam joper saya.

integrasi ternak ayam dan maggot BSF dengan pakan limbah tempe
Tujuannya untuk memperkecil kost beternak ayam.

Yang notabene 60-70 persen dihabiskan untuk pemberian pakan.

Dan pada artikel ini akan saya bahas tuntas dan terperinci pemanfaatan maksimal salah satu limbah tempe, yaitu kulit kedelai.

Bagi pembaca yang kebetulan bertempat tinggal berdekatan dengan rumah industry tempe, silahkan dibaca, dipahami, untuk kemudian mempraktekkannya.

Jika belum jelas, silahkan mengisi kolom komentar. Terima Kasih.

Sebuah rumah produksi makanan, walau sekecil apapun pasti akan menghasilkan limbah.

Tak terkecuali produksi tempe.

Produksi tempe akan menghasilkan 2 jenis limbah yaitu kulit kedelai dan air bekas dari serangkaian proses pembuatannya.

Jarang orang tahu pemanfaatan maksimal dari ke-dua jenis limbah tersebut.

Para pengrajin tempe, dalam proses produksinya sebagian besar membuang hampir 90 sampai 95% kulit kedelai pada saat proses pencucian kedelainya.

Hal tersebut bertujuan untuk menghasilkan tempe yang berkualitas.

Biasanya kulit kedelai akan ditampung/dikumpulkan dalam sebuah wadah tembus air.

Karena jika dibuang langsung bersama air pencucinya, kian lama akan mengendap di pembuangan dan menghasilkan bau yang tidak sedap.

Hasil tampungan kulit kedelai tersebut, jika tidak dimanfaatkan para peternak ruminisia, biasanya akan dibuang jauh oleh sang pengrajin tempe.

Biasanya dibuang ditempat pembuangan akhir (TPA), atau dibuang di sungai bagi pengrajin tempe yang curang.

Para peternak ruminisia biasanya memperoleh limbah kulit kedelai secara gratis dari pengrajin tempe.

Atau dengan imbalan ala kadarnya selama 1 bulan sekali, bahkan ada yang selama 1 tahun sekali, biasanya diberikan menjelang hari raya.

Pemberian ala kadarnya ini dimaksudkan sebagai ucapan terima kasih.

Bentuk pemberian tersebut biasanya berupa sembako, rokok, atau daging jika peternak ruminisia menyembelih hasil ternaknya.

Ternak ayam dengan pakan limbah kulit kedelai yang saya sebut di sini adalah sebuah sistim ternak terintegrasi.

maksudnya kurang lebih begini : peternakan yang membaurkan/mengikutsertakan ternak hewan lain menjadi satu kesatuan yang utuh, namun secara alami karena keduanya terikat simbiosis mutualisme.

Kenapa kalimat “secara alami” saya garis bawahi dan ditebali?, begini pembahasannya..

Beternak system integrasi secara alami yang saya maksud adalah beternak ayam joper sekaligus beternak maggot BSF namun ternak maggotnya secara alami, alias berjalan apa adanya berdasarkan seleksi alam, bukan budidaya maggot BSF yang menjamur di internet.

Berikut cerita pengalaman saya seputar maggot BSF.

Alkisah, ..

Dahulu kala.., saya budidaya maggot BSF lewat browsing internet. Singkat cerita semua teori, dan tutorial saya pelajari, pahami, dan saya kuasai, hingga sampailah saya praktekkan ilmu yang saya dapat.

Ilmu yang pertama

Cara membuat biopond bertingkat untuk pembesaran maggot supaya prepupa bermigrasi sendiri plus kandang lalat BSFnya.
Berhasil saya praktekkan.

Ilmu yang kedua

cara fermentasi dedak bekatul dengan yakult, molase/gula pasir, dan royco untuk memancing lalat BSF betina liar bertelur dan mengumpulkan hasil telur-telur tersebut untuk ditetaskan menjadi satu.
Berhasil saya praktekkan dan hasilnya memuaskan.

Ilmu yang ketiga

cara menetaskan telur lalat BSF di media bekatul plus pembesaran maggot dengan media kering tanpa bau.
Berhasil saya praktekkan dan hasilnya juga memuaskan.

Ilmu yang keempat

Cara mengumpulkan dan menyimpan prepupa menjadi pupa, dan cara meletakkan/membuat kandang lalat BSF supaya sinar matahari maksimal, berikut cara menetaskan pupa menjadi lalat BSF, serta cara merawat lalat BSF supaya bertelur maksimal dengan menyemprotkan cairan gula/molase, atau meletakkan air/kain basah di dalam kandang lalat plus media yg beraroma untuk memancing lalat bertelur.
Juga berhasil saya praktekkan dan hasilnya juga memuaskan.

Tapi..

Lha kok ada tapinya?

Perihal hasil memuaskan tersebut diatas berlaku untuk keturunan maggot yang ke-1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.

Untuk keturunan maggot yang berikutnya, saya tidak menjamin memuaskan, terlebih jika budidaya maggot tidak diberi makan tiga unsur berikut, yaitu:

1. Kotoran hewan (kohe).

2. Sampah/sisa rumah tangga/warung makan/restoran.

3. Sampah sayur-sayuran/dan buah-buahan.

Plus anda harus intensif mengurus maggot anda dari segi ke-empat ilmu-ilmu di atas.



Baik,.. kembali ke ayam.

Sebelum kepada intinya, berikut perihal yang wajib tahu dalam beternak ayam.

Berdasarkan pengalaman beternak masa krusial/penting adalah dari pertama DOC datang (umur 1 hari) sampai dengan umur 2 minggu.

Pada masa ini anakan ayam sangat rentan sekali terhadap penyakit yang diakibatkan dari lingkungan hidup disekitarnya.

Dan salah satu factor fatal adalah dari kotorannya (kohe).

Hal ini dikarenakan jika semakin lama kohe menumpuk, maka bau amoniak akan menyengat, otomatis anakan ayam yang berada diatasnya akan terkontaminasi amoniak tersebut.

Untuk mengatasinya diperlukan salah satu dari di bawah ini:

1. Probiotik rabal (racikan saya sendiri),
2. Hewan pengurai seperti maggot.

Untuk saya pribadi mengaplikasikan dari keduanya.

Factor lain yang tak kalah penting adalah suhu.

Jaga suhu ruangan kandang antara 300-330 celsius dengan membuat kandang tertutup berventilasi serta menambahkan lampu pijar untuk jenis kandang panggung/bateray.

Bila perlu pasang thermometer ruangan di dalamnya.

Oke!, kembali ke beternak system integrasi alami antara ayam joper dengan maggot BSF.

Untuk mempermudah pemahaman, saya bagi langkahnya menjadi 2 bagian sebagai berikut:

1. Menejemen kandang ayam dan biopond maggot.

2. Menejemen pakan ayam.


1.  Menejemen kandang ayam dan biopond maggot.


1.1.   Kandang Ayam


         Kandang disini terbuat dari bambu dan kayu reng, kayu reng digunakan sebagai kerangka kandang, dan bambunya sebagai jeruji/teralis kandang. Untuk lebar kandang = 1,5 meter, tinggi = 80 cm dan panjangnya 4 meter (sepanjang kayu rengnya/tidak dipotong).

         Seluruh sisi kandang menggunakan bamboo berjarak 2 cm, yang dibelah seukuran 1,5 cm, terkecuali bagian dasar kandang selain menggunakan belahan bambu yang dipasang jarang-jarang berjarak + 10 cm, pada bagian atasnya dipasang kawat ram yang anti karat (kawat ram dilapisi plastic, biasanya berwarna biru).

         Di daerah saya harga permeter Rp. 15.000, jika beli 1 gulung (panjang 10 meter) harganya Rp. 120.000

Tutupi seluruh sisi kandang dengan terpal atau dengan baliho/spanduk bekas, kecuali bagian dasarnya.

Hal ini bertujuan untuk menjaga suhu di dalam kandang supaya tetap hangat.

Khusus bagian depan kandang terpal/baliho dapat digulung ke atas bertujuan untuk memudahkan aktifitas budidaya.

Untuk tempat makan ayam menggunakan paralon 3 inch yang dibelah menjadi 2 bagian dan dipasang diluar kandang (sisi depan kandang bagian bawah) dengan diikat menggunakan kawat bendrat (kawat bangunan/kawat cor) sedemikian rupa.

(tujuannya adalah untuk mempermudah saat pemberian pakan).

Usahakan ayam/anak ayam hanya bisa mengeluarkan kepalanya saja saat makan.

Dengan memasang 2–3 belahan bambu lebar 1,5 cm secara horizontal sepanjang kandang, dipasang di atas tempat makan dan melekat pada kandang.

Tempat minum ayam menggunakan tempat minum yang biasa dijual di toko makanan ternak/toko pertanian.

Usahakan menggunakan tempat minum yang berukuran besar, supaya tidak kerepotan dalam penggantian.

Pasang 4 tempat minum bervolume 2 liter digantung di dalam kandang dan diberi jarak yang sama.

Berikut pasang lampu pijar/lampu bohlam 40 watt sebanyak 3 buah dengan cara digantung. 

Untuk kandang dengan ukuran ini, mampu menampung 200 ekor DOC sampai dengan umur 1 bulan (4 minggu).


1.2.   Biopond Maggot


         Biopond maggot bisa dibuat menggunakan papan kayu dengan dilapisi terpal/baliho bekas.

         Atau dibuat permanen menggunakan tembok semen.

         Dibuat/diletakkan persis di bawah kandang ayam dengan jarak minimal 50 cm (jarak antara dasar kandang dengan sisi bagian atas biopond.

          Luas biopond ini (panjang & lebarnya) dibuat dengan dilebihkan + 10 cm dari luas kandang

         Tujuannya supaya kotoran ayam tidak bercecer pada dinding biopond.

         Tinggi sisi/dinding biopond 35 cm pada dasar yang dalam dan 25 cm pada dasar yang dangkal, dengan dasar dibuat miring 150 membujur horizontal mengikuti panjang kandang.

Hal ini bertujuan dikarenakan sifat alami maggot.

Maggot jika sudah memasuki fase prepupa (warna maggot berubah dari putih kekuningan menjadi coklat dan hitam)

Akan mencari tempat yang kering untuk berubah menjadi fase pupa (maggot sudah tidak bergerak lagi/bentuknya kaku lurus).

Biarkan maggot bermetamorfosis menjadi lalat BSF di biopond dan terbang liar dan kawin di alam bebas.

Semakin banyak pupa yang menjadi lalat, maka semakin banyak juga lalat betina yang kembali ke biopond untuk bertelur.

Dikarenakan sifat alami/insting hewan untuk kelangsungan hidup keturunannya lalat BSF ini akan bertelur di sekitar biopond terutama dibagian biopond dengan dasar yang dalam, karena kotoran ayam dan sisa pakan ayam yang tidak termakan/berceceran banyak terkumpul disini.

Biasanya media agak becek namun tidak berbau, dan untuk mengakali beceknya taburi dengan gergajian kayu secukupnya.

Maggot pada system ternak ini tidak perlu diberi makan limbah warung/rumah makan, limbah sayuran/buah-buahan, cukup kohe dan sisa pakan yang dari ayam di atasnya, dan sisa pakan yang jatuh berceceran.


2.  Menejemen pakan ayam


2.1. Pakan full konsentrat

Diberikan dari DOC pertama datang sampai dengan umur 10 hari, beri minum dengan campuran vitachick sesuai dosis pada kemasan.

Pada hari ke-5 ganti minum dengan campuran probiotik rabal

2.2. Pakan campuran, jagung beras/giling yang direbus dan pur/voor

          Kenapa jagung berasnya kok direbus?

         Begini alasannya,

          Harga 1 kilogram jagung beras hampir sama atau bahkan setara dengan 1 kilogram pur/voor                  (kadar protein 21%)

          Nah jagung beras bila direbus akan mengembang 3 kali lipat.

          Otomatis kost per-kilo jagung beras dibagi 3, menjadi lebih murah.

Berikan pakan campuran ini pada ayam mulai umur 2 minggu sampai dengan 4 minggu dengan persentase 50% pur/voor : 50% jagung giling tapi yang sudah direbus.

Latih ayam dengan pakan campuran ini sedikit demi sedikit mulai dari umur ayam 11 hari.

jangan langsung ke persentase 50:50

Pada hari ke-5 ganti air minum dari vitachick ke probiotik rabal sampai dengan ayam panen.

(tujuannya untuk mengurangi bau amoniak pada kohe, plus sebagai penambah nafsu makan, plus lagi sebagai antibody alami anakan ayam dari penyakit).

Pengaplikasiannya 50 ml (1/2 gelas aqua) dicampur dengan air sumur hingga genap 2 liter (1 wadah tempat minum ayam yang besar).

2.3. maggot sebagai pakan selingan (penambah protein tinggi)


Disini diasumsikan dari awal budidaya kita sudah menyaiapkan biopond di bawah kandang ayam.

 Letakkan pada bibir biopond bagian atas, guntingan kardus dengan lebar seukuran 2 jari, panjang 15 cm, susun 5-6 biji kemudian ikat dengan karet gelang dibagian kiri dan kanannya.

Bertujuan sebagai tempat bertelur lalat BSF, dikarenakan sifat alaminya akan meletakkan telur pada celah/lubang kecil.

Jika anda berlokasi di pedesaan, secara alami lalat BSF akan datang dengan sendirinya dikarenakan tertarik pada aroma kohe.

Biasanya dimulai dari hari ke-7 dari DOC datang.

Jika anda baru akan memulai budidaya, sangat disarankan sebelumya untuk membuat fermentasi dari dedak bekatul+yakult+gula pasir/molase+royko.

Hal ini bertujuan jika tidak ada lalat BSF yang datang bertelur di biopond, maka kita mendapat telur lalat dari pancingan fermentasi.

Pasang hasil fermentasi dengan meletakkan guntingan kardus seperti tersebut di atas, di kebun atau ditempat yang tidak banyak lalu lalang.

Fermentasi dilakukan pada saat yang sama memulai membuat kandang dan biopond.

Dikarenakan proses fermentasi membutuhkan waktu minimal 5 hari,

Tetaskan telur hasil pancingan fermentasi kedalam biopond, dengan meletakkannya begitu saja/sembarang.

Latih anakan ayam mulai umur 2 minggu untuk memakan maggot yang masih berwarna putih kekuningan (maggot remaja), dengan cara mengambil maggot dengan wadah yang tembus air, cuci maggot dengan menyemburkan air yang keluar dari selang/kran.

Untuk pertama kali pemberian biasanya anakan ayam akan takut-takut penasaran.

Jika anakan ayam sudah terbiasa, seberapapun maggot yang anda berikan akan dimakan.

Batasi hal ini, berikan secukupnya saja, karena kebutuhan protein unggas lebih rendah dibandingkan ikan.

Intinya jaga keseimbangan ketersediaan maggot di biopond.

Berikan anakan ayam pakan selingan maggot ini hingga umur 1,5 bulan (6 minggu), dikarenakan kebutuhan protein untuk tumbuh kembang maksimal unggas adalah pada saat unggas masih kecil.

Unggas membutuhkan protein yang tinggi pada saat umur 2 sampai 6 minggu.

2.4. Pakan dari limbah tempe (limbah kulit kedelai)


Disini saya akan memberikan tips rahasia saya berkaitan dengan pakan untuk pembesaran dan penggemukan ayam usia 4 minggu ke atas hingga ayam panen.

Untuk membuat pakan ini saya hanya membutuhkan modal/kost Rp. 6.000,-/hari (harga 2 kg bekatul di tempat saya) untuk 100 ekor ayam usia 4 hingga 6 minggu (diusia ini ayam masih berada di kandang panggung di atas biopond)

dan Rp. 12.000,-/hari (harga 4 kg bekatul) untuk 100 ekor ayam usia 6 minggu hingga panen (mulai diusia ini, ayam pindah dikandang lantai semen yang dilapisi sekam padi).

Tips : panen ayam joper sesuai selera kita, dengan merujuk kalimat: mengingat dan menimbang..

 Maksudnya, dengan pakan alternatif ini, jangan berpatokan bahwa ayam joper panen di usia 60 hari.

Kecuali ayam joper anda diberi pakan full pur, itu lain cerita.

Biasanya joper yang pakannya full pur, masa panennya malah kurang dari 60 hari

Selisih sehari saja, kost untuk pakan tidak sebanding dengan hasil.

Soalnya di joper kita jual berat, bukan jual ekor.

oke, kembali lanjut soal tips.

Seperti ini kira-kira penjabarannya. Joper kita genap berusia 60 hari, namun 2-3 minggu lagi memasuki bulan puasa atau hari raya, tahan, jangan jual, toh kita sudah mempunyai formula pakan dengan kost rendah.

Plus, ayam akan bertambah beratnya.

Pun jika maggot anda nantinya sudah over populasi, anda boleh memberikan pada ayam diusia ini sebagai selingan pakan.


Berikut adalah formula pakan tersebut:


1. limbah tempe/kulit kedelai

    Dikarenakan pada umumnya limbah ini dibuang, maka dapat diperoleh dengan gratis.

    Anda biasanya hanya diminta menyediakan wadah berupa karung plastic bekas kemasan pupuk atau pakan ternak ukuran 50 kg untuk menampung limbah kulit kedelai tersebut.

Proses penyiapan limbah ini adalah dikeringkan sebelum diaplikasikan.

Pada musim kemarau Biasanya saya membuang airnya dengan cara menindihnya dengan kayu yang dibuat seperti pengungkit dan dibebani dengan batu besar pada ujung kayu kemudian dibiarkan semalaman.

Pada pagi harinya limbah kedelai dibongkar, ratakan diatas terpal tipis-tipis dan dijemur diterik matahari sampai kadar air kurang dari 10%.

Pada musim penghujan sebelum dijemur atau setidaknya diangin-anginkan di atas terpal biasanya saya mengeringkan limbah kulit kedelai menggunakan pengering mesin cuci bukaan atas.

Sampai istri ngomel..hehe..diam saja, jangan komen, toh nanti kalau sudah puas dan capek berhenti sendiri ngomelnya. 

Kumpulkan kulit kedelai kering hasil jemuran sebanyak-banyaknya dalam wadah karung plastik ukuran 50 kg, untuk persediaan.

2. limbah mie ayam

    Sama dengan limbah tempe, anda biasanya dapat memperolehnya juga dengan gratis dan hanya diminta menyediakan wadah.

    Untuk wadah saya menggunakan bekas cat 25 kg 2 buah, dikarenakan pengambilan limbah mie ayam ini satu hari sekali

   Wadah yang satu menggantikan wadah yang kita tinggal, jadi kita hanya membawa pulang 1 wadah rutin setiap harinya.

Proses penyiapan limbah dengan meletakkan di atas kain kasa dan menggantungnya + 1 jam untuk membiarkan air bekas limbah turun.

Jangan memeras kain!

Kemudian pilah plastic dan tisu yang turut terdapat pada limbah.

Jangan dibuang!

Berikan plastic dan tisu tersebut pada maggot.

Untuk tisu akan termakan habis karena kertas termasuk organic, untuk plastic akan menjadi bersih dan kering.

Hanya saja anda harus memunguti plastic bekas limbah mie ayam yang sudah dibersihkan maggot tersebut kontinyu (jaga juga keindahan biopond).

Untuk pengaplikasiannya, begitu didapat langsung dicampurkan dengan kulit kedelai yang sudah kering plus dedak bekatul.

Tips : jangan sampai limbah mie ayam ini menginap sampai 2 hari karena akan busuk

3. dedak bekatul

Anda dapat dengan mudah memperolehnya di tempat penggilingan padi (ricemill).

Harga perkilo dedak bekatul bervariasi tergantung wilayah masing-masing.

Pengaplikasiannya langsung dicampurkan dengan limbah kulit kedelai kering plus limbah mie ayam.

Proses pembuatan dari ketiga bahan di atas cukup dicampurkan menjadi satu dengan persentase acak.

Maksud acak disini, saya tidak pernah mengukur perbandingannya, dikarenakan limbah mie ayamnya yang terkadang banyak terkadang juga sedikit.

Harap maklum, yang namanya orang dagang kadang rame terkadang juga sepi.

Disarankan untuk mendapatkan limbah jenis ini lebih dari 1 pedagang, jika ayam anda banyak.

Untuk 100 ekor ayam usia 4-6 minggu, biasanya saya mencampurkan kulit kedelai kering 1 wadah penuh (agak ditetal) bekas cat ukuran 5 kg + 1 kali pengambilan limbah mie ayam dari 1 pedagang + 2 kg dedak bekatul. Campurkan ketiga bahan tersebut sampai rata.

Tips :    Campuran tersebut di atas untuk makan ayam selama 24 jam. Karena ayam saya makan 24 jam full, pemberian pakannya pada pagi, siang, sore dan malam hari antara jam 21.00-22.00 WIB.

Di atas saya singgung kata “formula”, kenapa saya berani menyebutnya, sedangkan secara ilmiah belum pernah menelitinya.

Seperti ini kira-kira penjelasannya:

Jika saya membuat pakan dengan ketiga bahan di atas pada sore hari.

Saya inapkan campuran tersebut satu malam.

Tidak usah ditutup rapat seperti fermentasi anaerob.

Cukup ditutup saja dengan sembarang wadah saja campuran pakannya.

Dan berikan pada ayam pagi harinya.

Jadi ingat!, jangan langsung diberikan campuran pakan tersebut pada ayam.

Biasanya campuran pakan akan berasa hangat agak sedikit panas pada pagi harinya.

Pakan campuran untuk makan 4 kali pemberian.

Pagi, siang, sore dan malam hari.

Jika anda membuatnya pada pagi hari, berikan pada ayam sore harinya.

Begitu seterusya.

Intinya, biarkan campuran pakan selama minimal 10 jam atau lebih.

Tidak ada tambahan/campuran probiotik apapun dalam pembuatan pakan di atas.

Probiotik rabal hanya diaplikasikan lewat air minum.

Dan dibahas pada artikel lainnya.

Kemudian pembuatan pakan untuk 100 ekor ayam usia mulai dari 6 minggu sampai dengan ayam panen (ayam sudah dikandang lantai semen).

Proses pembuatan pakan plus pengaplikasiannya sama persis seperti di atas.

Hanya saja dikalikan 2, dikarenakan kebutuhan makan ayam akan semakin meningkat.



Catatan:   Sebagai peternak yang punya hati, tidaklah elok jika apa yang kita dapat adalah gratis. Setidaknya membuat setiap orang bahagia akan mempererat suatu hubungan.
                   Dan suatu hubungan yang dipererat akan menciptakan keberlangsungan.


Hanya sekedar saran:

Didalam beternak,
apapun jenis ternaknya,
sekecil apapun wujud ternak itu,
mau tidak mau kita berurusan dengan nyawa.
Sedangkan nyawa itu kuasa-Nya Tuhan YME.
Seintensif apapun kita dalam merawat ternak kita.
Jika Sang pemilik nyawa berkehendak lain.
Maka akan lain ceritanya.
Untuk itu jadikanlah Sang pemilik nyawa tersebut mitra usaha kita.
Yang tugasnya sebagai penanggung jawab kesehatan ternak kita.
Pelindung dari wabah penyakit dan lain sebagainya.
Yang berhubungan dengan kelulus hidupan ternak kita.
Sebagai mitra usaha,
wajib hukumnya bagi kita untuk memberikan bagian dari hasil ternak kita.
Bagian tersebut bisa 10, 20 bahkan 30% terserah niat kita.
Dikarenakan hukumnya wajib,
bila perlu perjanjian tersebut dicatat diatas kertas bermaterai dan ditanda-tangani.
Dan bagian-Nya tersebut bisa kita salurkan lewat badan amal/zakat,
atau diberikan pada anak-anak yatim dan piatu disekitar kita.


Tetap semangat dalam beternak!
Dan yakinlah!
Bahwasanya suatu ketekunan tidak akan mengingkari hasil.



Semoga bermanfaat, salam.